Dari kegalauan tersebut, munculah ide untuk membuat sebuah
alat peraga yaitu : ALPA BEMO (Alat Peraga Bentuk Molekul) sebenarnya
alat ini terlalu sederhana untuk dibahas. Begitu mudahnya dibuat, murah,
fleksibel dan tahan lama. Bukan kesederhanaanya yang menjadikan Alpa
Bemo istimewa, melainkan kasiatnya. Setelah menerapkan Alpa Bemo dalam
pembelajaran Bentuk Molekul, siswa mampu mengingat bentuk-bentuk molekul
dengan baik diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa, hal ini
dikarenakan dalam pembelajaran ini siswa terlibat langsung menyusun dan
merangkai bentuk molekul sambil bermain dalam suasana yang menyenangkan,
hal yang demikian sesuai dengan scientific method. Dalam teori
konstruktivisme dinyatakan bahwa belajar akan lebih bermakna jika siswa
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui pengalaman belajarnya.
Sedangkan menurut Edgar Dale mmenyatakan pembelajaran dengan kegiatan
simulasi dan melakukan hal nyata berkontribusi 90% terhadap pemahaman dan daya ingat
terhadap sesuatu. Atas dukungan dari beberapa teori tersebut, saya selalu menerapkan Alpa Bemo dalam pembelajaran Bentuk Molekul.
Alpa Bemo yang sederhana namun berksiat ini, akhirnya mampu
membawa saya bersaing ke tingkat nasional dalam lomba karya ilmiah
simposium Guru tahun 2015. Dari 3366 pengirim karya dari seluruh
Indonesia, Alpa Bemo terpilih menjadi 250 finalis. Oleh karenanya juga
saya beresempatan diundang ke Jakarta (hotel Diraja, mampang Jakarta
pusat) untuk mempresentasikan kasiat Alpa Bemo. Kesempatan yang luar
biasa, saya musti mempersiapkanya dengan baik. Tetapi akhirnya dengan
berat hati saya tidak dapat memenuhi undangan tersebut, karena naskah
best practice yang saya kirim 3 bulan yang lalu pun lolos di tigkat
nasional dan harus dipresentasikan dalam waktu yang bersamaan.
Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya saya memilih
untuk mempresentasikan Best practice di Puncak Bogor. Meskipun belum
mampu meraih predikat juara, tetapi sungguh, pengalaman 5 hari (21 - 25
Nopember 2015) bersama orang-orang hebat di forum tersebut memberikan
motivasi, inspirasi dan pengalaman yang luar biasa. Semangat kian
tumbuh,...."selalu berkarya dan berprestasi !"
Satu kesempatan yang tidak akan pernah terlupakan adalah ketika
saya berkesempatan untuk merayakan hari Guru ke 70 tingkat nasional (23
dan 24 Nopember 2015) bersama bapak Presiden Joko Wi serta Pak Anies
Baswedan di Senayan Jakarta. GURU MULIA KARENA KARYA.